Owibu.com – Valve mengumumkan di Steam akan mendukung penggunaan alat AI generatif dalam pembuatan game, yang dapat menyebabkan banyak pengumuman game yang menggunakan teknologi ini. Survei terhadap 3.000 pengembang game menunjukkan bahwa 49% dari mereka bekerja di studio yang menggunakan AI generatif.
Penggunaan AI generatif dalam menciptakan seni, tulisan, dan suara dalam game menjadi kontroversial, seperti kasus Foamstars dari Square Enix dan The Finals, yang mendapat kritik karena menggunakan teknologi AI. Penggunaan AI generatif tidak selalu terlihat atau terdengar, seperti dalam pembuatan kode menggunakan alat seperti ChatGPT dan GitHub Copilot.
Sebagian besar pengembang tertarik pada bantuan coding dan percepatan pembuatan konten. Model bahasa besar seperti ChatGPT juga digunakan dalam berbagai industri, termasuk keuangan, produksi, pemasaran, humas, dan manajemen dalam industri game.
Meskipun demikian, tidak semua perusahaan setuju dengan penggunaan AI generatif. Beberapa pekerja menggunakan ChatGPT tanpa sepengetahuan atasan untuk membuat kode. Contoh lain melibatkan perusahaan yang terkejut mengetahui penggunaan AI dalam pembuatan karya seni.
Wizards of the Coast baru-baru ini mengakui bahwa gambar pemasaran Magic: The Gathering sebenarnya menggunakan elemen yang dihasilkan AI, setelah awalnya menyatakan bahwa itu adalah buatan manusia.Hanya 12% responden yang melarang penggunaan AI generatif di perusahaan mereka.
Sebanyak 7% mengizinkan beberapa alat di tempat kerja mereka, sementara 2% diwajibkan menggunakan AI. Sebagian besar menyatakan tempat kerja mereka tidak memiliki kebijakan atau penggunaan alat AI generatif bersifat opsional. Meskipun penggunaan AI generatif dalam bisnis game terus meningkat, kekhawatiran etika tetap menjadi perhatian, dengan 42% sangat prihatin, 42% agak khawatir, dan 12% tidak khawatir.
Seseorang menyatakan keprihatinan tulus terkait penggantian pekerjaan sepenuhnya, menganggapnya sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan daripada mengurangi tenaga kerja. Di sisi lain, pendapat lain menilai tindakan tersebut sebagai pencurian yang jelas dan sederhana, dengan kekhawatiran terhadap kurangnya perhatian terhadap hak cipta dan etika dalam teknologi ‘mewah dan berteknologi tinggi’.
Meskipun tindakan mempermalukan publik tidak berhasil, beberapa orang berpendapat bahwa regulasi yang lebih ketat diperlukan. Sementara itu, minat terhadap teknologi kontroversial lainnya, seperti NFT dan mata uang kripto, mengalami penurunan menurut survei GDC tahun ini, dengan 27% lebih sedikit pengembang yang tertarik dibandingkan tahun sebelumnya.
Sumber: Pcgamer.com